Ya Allah, Tolong jangan jadikan hamba
orang yang sok tempe, eh sok tahu..
hehehe :p.
*Ini doa kaya ngebanyol yaa, tapi serius.
Walaupun tentu kita harus tetap jujur.
Percaya diri dalam mengemukakan pendapat pun rasanya perlu, namun harus sangat hati-hati, jangan sampai
kejujuran kita bisa membuat orang merasa tidak nyaman.
Kenapa bisa tidak nyaman?
Karena lidah mudah sekali terpeleset dan salah bicara.
Karena sepintar-pintarnya kita, sebanyak apapun gelarnya, kita tetaplah manusia biasa yang tidak tau segalanya.
Bagimana supaya bisa seperti itu ya?
Mungkin sebelum berbicara, mengemukakan pendapat, memberikan
feedback kepada seseorang, menulis, atau bahkan menshare sesuatu di
social media, ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
- Berpikir baik buruknya apabila kita berbicara seperti itu.
- Melihat situasi/kenyataan yang sedang terjadi, atau melihat keadaan orang yang sedang kita ajak bicara: Bagaimana kemampuan akalnya? Keadaan mental/psikologisnya? Latar belakang keluarga & pendidikannya? Apa yang sudah terjadi padanya hingga ia bisa seperti itu?
- Berempati kepadanya, berpikir dari sudut pandang dia.
- Mungkin yang juga sangat penting adalah kita perlu tau bagaimana cara berpikir seseorang.Wanita & pria saja berbeda kan cara berpikirnya. Mungkin kita bisa belajar mengenai perbedaan-perbedaan itu salah satuya dari banyak membaca buku-buku seperti ini & yang paling penting tentu membaca "Manual Book" kita yg diturunkan langsung oleh yang menciptakan kita:
- Our "Manual Book", Kitab suci, Al-Quran. Tuhan yang menciptakan manusia, Dia menciptakan manusia berbeda jenis (pria dan wanita), bersuku-suku & berbangsa-bangsa. Tentulah Dia yang paling tau tentang ciptaan-Nya dan bagaimana cara berinteraksi dengannya.
- Men are from Mars and Women are from Venus: The Classic Guide to Understanding the Opposite Sex oleh John Gray.
- Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps.
- Verifikasi dulu segalanya, jangan jadi Tong Kosong nyaring bunyinya.
- Berdoa sebelum pada akhirnya kita memutuskan untuk berbicara:
رَبِّ
اشْرَحْ لِي صَدْرِي
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيوَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي
يَفْقَهُوا قَوْلِي
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيوَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي
يَفْقَهُوا قَوْلِي
"Robbi-'syroh lii shodrii wa yassirlii amrii wa-hlul 'uqdatan min lisanii yafqohu qowli."
Berkata
Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku ,
dan mudahkanlah untukku urusanku
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku,
(QS. Thaha ; 25-28)
dan mudahkanlah untukku urusanku
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku,
(QS. Thaha ; 25-28)
Aamiin.
Wah banyak sekali ya PR saya (T_T) ….(&
mungkin kita semua?). Tolong doakan saya ya, karena biar bagaimanapun
Personal Branding itu perlu, jangan sampai orang menjadi salah
mengerti tentang kita...(T_T)
Intinya bagaimana upaya kita untuk berpikir dahulu sebelum "berbicara", tetap jujur sebagaimana kita adanya, tetapi pada saat yg sama kita pun
harus bijaksana kepada sesama.
Dan bagaimana supaya kejujuran kita tidak
membuat orang lain kehilangan respect kepada kita, tentunya kita harus
respect & mencintai diri sendiri terlebih dahulu.
Semoga saya bisa seperti itu ya.
Aamiin. Mohon doanya...