Di Islamic Book Fair
kemarin, saya banyak mendapat ilmu dan “sesuatu”. Salah satunya adalah ini
>>
Buku “Udah Putusin Aja” beserta ttd
penulis dan pembuat visualnya: ust.Felix Siauw dan mba Benefiko. Hehehe
$(^_^)$v
Isi buku ini benar2 makjleb,
visualnya unyu sekali membuat buku yg judulnya “menakutkan” ini jadi lebih
mudah diterima. Dulu saya kalau baca buku-buku mengenai ini dari sudut pandang
agama, saya suka ngeri sendiri membacanya, karena dibayangan saya penulisnya
menuturkan dalil-dalil dengan sangat
galak + raut wajah keras. Itu juga tujuannya mba benefiko, menampilkan
ilutrasi ekspresi-ekspresi ust felix supaya pembaca ga salah persepsi. Bahwa
ustad felix menyampaikan hal di buku ini tidak dengan marah-marah atau gimana –gimana
koq, ekspresinya biasa aja, malah terkadang ekspresinya lucu. Haha..
Intinya, perpaduan antara tulisan
dan ilustrasi yang bagus sekali ya buku ini...
Disini saya kasih lihat contoh
beberapa halaman bukunya, biar kalian lebih ngiler lagi dan buru2 beli bukunya
:p... karena visualisasi di dalam bukunya ternyata lebih unyu lagi dari
covernya yang udah unyu itu.. hehe.. ayo, buruan beli. Recommended!
Berikut ini adalah kutipan2 dari
buku tersebut yang membuat saya merasa makjleb bgt, yang sayang bila saya
lewatkan begitu aja tanpa saya tulis/renungi/tanggapi/kritisi. Maaf ya
kebanyakan, habis ini buku isinya dari awal sampai akhir ngena semua. Maaf juga
kalau tanggapan/pemikiran sayanya kepanjangan. Ini tadinya hanya untuk catatan
pribadi, tapi ya berbagi sajalah...siapa tau ada yang tercerahkan, siapa tau
saya mendapat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan saya :D. Tapi kalau mau
jawab/menanggapi, tanggapi dengan baik lho ya wahai pembaca..
Dan penting untuk diingat, kalimat yang berhuruf
miring seperti ini adalah tulisan/tanggapan saya, sedangkan tulisan point per
point didalam tanda petik dan ada (beberapa) yng tercantum keterangan
halamannya itu adalah kutipan dari buku ini.
Selamat menikmati.. hehehe ^_^v
>>
· “makna cinta
itu luas, maka jangan disempitkan dengan syahwat, kasih sayang itu terlalu
tinggi untuk direndahkan hanya dengan baku maksiat”. #UPA h.23
· Allah
turunkan cinta agar dua insan dapat bersama dalam satu bahtera asa”. #UdahPutusinAja hal.21
<- i="">jadi bukan untuk yang lain atau
main-main aja, cinta koq dimainin, cinta koq malah PHP-PHP an -_- )
· “Islam tidak
pernah mengharamkan cinta, Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan pada
koridor yg semestinya”.
· “Ada
yang menyebutnya pacaran, TTM, dibalut dalam alasan kakak-adik, teman dekat
ataupun yg lainnya”. H.24 <- i="">alasan ‘calon khitbah’ juga termasuk sama aja
nih kayanya? Karena tidak ada yang namanya calon khitbah. Yang benar khitbah dulu,
baru penjajakan. ;p)
· “Bila
cinta, datangi walinya & menikahlah”.
· “Bila
belum siap, persiapkan diri dahulu dalam diam” ->
(diam disini maksudnya tidak menggoda lawan
jenis *udah nanya langsung ke penulisnya pas acara book signing di Islamic Book
Fair 2013, Istora, kemarin.
Lalu kata twitternya ust
@felixsiauw begini, saya copy-paste langsung->
“kl
blm siap nikah, lebih baik nggak didiskusikan :) >> "@ruriMCD cinta dalam diam itu gimana? trus ciriciri ikhwan soleh itu seperti
apa?"
Hehe, gitu tuh ikhwan soleh yang beneran
soleh. Gak PHP.. :P. Gak ngomong nanti begini, nanti begitu. Di masa depan
begini, di masa depan begitu.... ;p haduuhhh, setuju 1000% dah sama kata-kata
ust felix ini)
· “Islam
tidak mengenal hubungan-hubungan pra-pernikahan semisal pacaran &
pertunangan. Faktanya, hubungan ini bukan malah mengenalkan 2 insan, tapi malah
merusak kedua insan”. H.30 (kayana bener nih... malah merusak kedua insan L)
·
h 34-36-> (selain
berisi tulisan2 makjleb, juga berisi data2 dari BKKBN & KPAI. Seperti
->
(Aku berlindung kepada Allah dari godaan
syaitan yang terkutuk)
· “bila melihat fakta ini saja,
seharusnya wanita sadar bahwa pacaran bukanlah aktivitas yang aman baginya dan
bagi masa depannya” >> (betul, rawan banget. Ogah, Makasih deh..)
·
Naudzu. -> “jangan jadi barang yang "pecah berarti
membeli". Tapi lantas dipecahin sama yang nggak mampu beli” #UdahPutusinAja
·
“Sesuatu yang tanpa komitmen, tanpa
ikatan, biasanya disenangi lelaki” -> (bener
banget nih. Bahkan laki-laki yang 'kelihatannya' berkomitmen aja ogah ada
ikatan, a.k.a maunya open relationship sajah, mau nya tidak terikat, maunya
bebas sajah, masih mau lihat sana sini. haha, kalo masih mau liat sana sini ya
mbok jangan ngedeketin dan memberikan harapan (palsu?) ke salah satunya lah ya,
situ oke?ckckck. *ngenes beneran ngenes... Karena wanita butuh komitmen dan
kepastian. Makanya wanita, jangan deh punya hubungan pranikah APAPUN, termasuk yg open2 gitu. Dosa &
minus komitmen. Pasti jadi ngenes & makan hati *true story *ngomong sama
diri sendiri)
·
“Cinta
tak selalu indah, karenanya perlu komitmen nikah | nafsu tak perlu komitmen,
makanya pacaran hanya pentingkan rasa nikmat” h:36
·
“Bagi laki-laki yang sudah mendapatkan
keinginannya, hilanglah daya pikat seorang wanita | itu terjadi bila hubungan
tanpa komitmen nikah” h:36 -> (ooh
gusti.. Kalo udah ngedapetin hatinya, udah deh hilang tantangannya.)
·
“Begitulah jamak terjadi, kata cinta
diobral murah agar wanita lemah serahkan kehormatan | setelahnya, semua cinta
yang terlisan menguap tiada bekas”. h:36 -> (ckckck, dasar Bastardy Bastard. tukang tepu, buaya darat, idung belang,.
Jauh-jauh lo! *jijik >:O)
·
“Nafsu mengamputasi akal, sedang cinta
mengutkan akal -> Nafsu tiada pikir hari esok, yang penting nikmat sekarang”,
h:37
·
“Karenanya tiada kebaikan sama sekali
dalam pacaran | Itu ancaman sebenarnya terhadap kehormatan wanita satu-satunya”,
h:37 -> (kenapa ya kehormatan wanita
itu tersimbol dari yang satu-satunya itu? Sedangkan laki-laki berapa
kalipun juga gak “bekas”. saya percaya,
pasti ada maksud. Yang bisa diambil adalah: wanita harus bisa tegas bilang
“tidak”. Kita punya hak untuk menolak (jadi single lebih baik daripada maksa
padahal belum sama-sama siap). Harus 1 milyar kali lebih tegas dari laki-laki,
karena sekali salah, kita wanita 1 milyar kali lebih rugi)
·
“Untuk apa pacaran walau alasan
perkenalan, bila wanita dirugikan? | Lebih baik lagi bila sadar diri belumlah
siap, jangan mulai apa yang tak mampu diselesaikan”, h:37
·
“Ucapan
“sayang” tidak menyelamatkan wanita dari kerugian | takut tiada berjodoh lalu
pacaran, sama saja membeli sengsara masa depan”, h:37 -> (betul, ingat itu baik-baik ya, wahai saya.
Ini alasan dulu saya salah. Tapi sekarang Insya Allah gak akan terulang, mindset
sudah diubah :D)
·
“Bila saja wanita mengetahui apa yang
dipikir lelaki saat pacaran, tentu dia akan tinggalkan detik itu juga |
sayangnya hanya sedikit yang tahu” -> (hey
Saya, be SMART in this case too please! ;’O kalau lelaki itu buaya, wanita
harus jadi kancilnya. Ya, saya kancil, tapi sebenarnya apa yang dipikir
laki-laki yang dimaksud ust felix ini ya? It’s all about sex? Dimana ada cinta
disitu ada sex? Dangkal sekali ya.. *jijik *ngasah piso)
·
“Bukan lelaki bila tidak berusaha untuk
mendapatkan apa yang dia inginkan.
Bagi laki-laki
yang sudah mendapatkan keinginannya, hilanglah daya pikat seorang wanita | itu
terjadi bila hubungan tanpa komitmen nikah”, h.48 + h.36
· Mengatakan kata-kata yang tidak
hak bagimu dan tidak halal baginya adalah suatu kesalahan. h:50, #udahPutusinAja
->
[awal & sumber masalahnya nih. Sadar woy
para lelaki... sadar!! Perkataan tanpa tindakan yang bertanggung jawab itu
menjijikkan. Di mata saya, kehormatan kalian JATUH saat kalian mengatakan yang
tidak hak/merayu/menggombal/berjanji yang tidak bisa kalian tepati. Kesucian
wanita bisa dengan jelas dibuktikan. Kalau kehormatan lelaki? Well, salah
satunya lihat aja perkataannya (apalagi perkataannya ke lawan jenis). Selain
menjaga pandangan & perbuatan, laki-laki yang terhormat jugat tentunya sekuat tenaga menjaga lisannya.
Assalamu’alaikum sana, hai-hallo sini... puji sana, rayu sini.. Gak usah bawel
deh, jijik tau gak?]
ya Allah, pantaskan saya untuk laki-laki terhormat, yang selalu
menjaga lisannya, tindakannya, pandangannya.
aduh ,doa barusan tadi berat ya.. aduh..
hahaha. Agak ngeri jangan-jangan laki-laki yang bertipe begitu bakalan strict
juga sama istrinya: kerja ditempat rawan dikit dihalang-halang, naik ojeg gak
boleh, masang foto di internet gak boleh,no berteman/berinteraksi sama lawan
jenis... diih, males amat ngelarang-ngelarang. Kaya gak percaya banget sama istrinya
kalo kaya gitu dong? Dipikir istrinya bakal genit atau nanggepin orang genit
kali ya? kalo gak percaya, ga usah nikah woy. Ngengganggu pertumbuhan istri
aja. Ilfeel banget sama tipe begini. Naudzu.
Allah, saya tulis doa saya dengan pensil supaya
bisa dengan mudah engkau hapus & ganti dengan yang lebih baik untuk saya:p
&
untuk wanitanya... aduh stop lugunya. mbok ya buat apa pintar2 di sekolah tapi
tidak bisa pintar-pintar menghadapi(tipuan/gombalan/modusan) lelaki?
:p.*ngomong sama diri sendiri. Eh tapi sekarang udah pintar juga
koq.ngerayu/modusin/deketin saya? Gak bakal kena Insya Allah :D)
Seperti perkataan pak
Mario Teguh yang bisa saya tangkap dari
tayangan MTGW, Ironi Cinta, 17/3/13->
Wanita harus selalu
hati-hati bilang "ya". anda selalu bisa bilang "tidak"
-> (katakan TIDAK!!
Katakan TIDAK. Hahaha. Minimal katakan TIDAK sekarang saat diri belum siap.
laki-lakinya pun masih kena sindrom Peter Pan toh? Haha, ya begitu kata teh
Irma rahayu di bukunya yang “Love
therapy” h: 198-199)->
Kaum lelaki pun begitu, terkena
sindrom Peter Pan. Masih mau main-main, takut berkomitmen, tepe-tepeee
saja kerjaannya alias tebar pesona. Baik dengan cewek ini, senyum sama cewek
itu, antar pulang si Ani, jemput si Ina... ketika ada yang tanya kapan nikah
atau sama siapa, nih, pedekate, jawabannya, “Mmm ... belum ada yang pas, masih
nggak nemu” <- b="">hahaha, capeek deh
sama laki-laki kaya gini..naudzu.
Lanjut kata teh Irma:
Lelaki, tuh, baru
dibilang lelaki kalau sudah berani berkomitmen! Kalau cuma berani pacaran dan
mengulur-ulur waktu nikah, atau ditagih janji kawin malah mabur, sih pengecut
namanya. -> mabur itu apa
ya?makin kabur?makan bubur? Hihi
Rata-rata penyebab laki-laki
yang takut berkomitmen karena tekanan dari ibu atau keluarganya. Mungkin ibunya
galak dan banyak tuntutan sehingga dia berpendapat semua wanita seperti itu,
dominan.
Atau karena dia menjadi tulang
punggung di keluarganya.
· “Begitulah
ciri-ciri lelaki yg miskin komitmen, penjajakan dahulu bukan akad dahulu.
Masalahnya, nikahnya belum pasti kapan- bisa dua, tiga, atau dua puluh tahun lagi-
sedangkan penjajakannya sudah jalan duluan. Sering kali terjadi, penjajakan
praputus, bukan penjajakan pranikah. Karena setelah penjajakan, lalu bosan, lalu
cari yang lain lagi”. h:51. >> betul.
Laki-laki miskin komitmen lebih bikin males dan melas daripada miskin
finansial. Well, dua-dua nya malesin sih sebenarnya. Hahahaha... semua wanita
saya rasa berpendapat begitu. Cuma, ada yang jujur blak-blakan kaya saya, dan
banyak yang “memainkan kartu dengan baik” dengan bilang: ”uang itu gak
penting”... #preeeet..
·
“Bila serius sayang, tentu takkan rela
bila tubuh yg disayanginya disentuh api neraka karena perbuatan maksiat”. h.52
·
Halaman 54->
·
“Setiap muslimah tentu saja menginginkan
lelaki yang bertanggung jawab, yang mnghargai kelebihan-kebaikannya, dan yang
memaafkan kealpaan-kekurangannya”. Hlm: 55 >> halaman ini semuanya super penting, wajib di highlight
& ditempel di kamar, hehe
·
“Haq dan batil tidak akan pernah bertemu,
Bagaikan fatamorgana yang janjikan kebahagiaan semu”, h.56
·
“Satu hal yg mmbuat lelaki atau wanita
mustahil berselingkuh adl pengawasan Allah”, h.58
·
“Lelaki yang dengan berpacaran dia ridha
laksana fatamorgana, saat berbuat dia brkhianat, & saat berjanji dia
ingkar. Lelaki yg tak berani menikahi ibarat calo kereta api, tak peduli urusan
engkau sakit yg penting dia sudah sikat”, h.58.
·
“Lelaki
berpacaran jelas miskin tanggung jawab karena pacaran memang tidak mensyaratkan
tanggung jawab. Saat pacaran dia berikan seribu alasan untuk merenggut
kehormatan dan engkau akan melihat dia sulit diajak bicara saat sudah engkau
berikan apa yang dia inginkan”, h.58 alinea 4 >> bener, udah banyak
yang begini kasusnya
awalnya sebelum dekat, wanita yang susah diajak bicara
(jual mahal atau memang mahal beneran :P).
Namun seperti kata ustad Felix di buku #UPA->
"bukan
lelaki bila tidak berusaha untuk mendapatkan apa yang dia inginkan"
akhirnya setelah dekat & si wanita jatuh cinta,
lelakinya bosan, ditambah hormon jatuh cinta yg umurnya cuma 6 bulan pun
menghilang.
mulailah laki-laki sulit diajak bicara, apalagi
mengalah, maunya memenangkan egonya saja. Idiiih, naudzu.
· “Kehormatan diri adalah modal
pernikahan, hendaknya dimuliakan sejak dini”, h.59
·
Buat ibu: baca h.60 ALINEA 2
·
“Lelaki terhormat takkan pertaruhkan
kehormatan wanita| dia melindunginya dengan menundukkan pandangan atau
mengambilnya dg pernikahan”, h.61.
·
“Lelaki sejati bukan yang banyak janji,
tp yg berani datangi wali | atau menahan diri dari perkataan yang tak pasti”,
h.61 >> Apakah Anda lelaki sejati??
So, shut up your mouth, please!!!!! Grrr...
· “Engkau ucap cinta padahal itu DUSTA.
Lisankan sayang padahal itu BOHONG. Sebelum akad terucap, tak ada jaminan kata!”
· “Bila masa depan tak sanggup tumbuhkan
khawatir, setidaknya mulailah coba benar berpikir”, h.61
· “Pacaran
kan enak, nikmat..| iya, nikmat bagi lelaki, bagi wanita penyesalan penuh air
mata nanti”, h.64 -> (yes, air mata
membanjir)
· “Pacar
saya udah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya | itu mah gak
serius, sama aja teken kontrak untuk hidup sengsara 6th ke depan”.
.H 68: byk..
· “Lelaki
yang punya prinsip menyendiri saat belum siap dan akan meminang saat sudah siap
| Lelaki yang tak punya prinsip lantas pacaran” >> Wahai lelaki muslim, Apakah Anda punya prinsip?
J)
· h
69:semuanya -> sudah, sama dg hal.61
· “Banyak yang mengumbar nafsu bertopengkan
cinta, padahal yang dicari kenikmatan fisik belaka”, h.71
.Yang saya ambil: wanita harus tau bagaimana
bertingkah, & jangan memberikan kesempatan kepada laki-laki sebelum
sama-sama siap
· “Tapi tidak bagi seorang Mukminah, cinta punya
mahar | Pernikahan yang hanya dapat diberikan oleh hamba-hamba Allah yang taat”,
h.81
· “Bagi
mereka, cinta adalah amanah yang harus diberikan kepada yang berhak, Yaitu yang
berani mendatangi walinya bukan hanya dirinya”, 81
· “Bagi mereka, cinta adalah tanggung jawab
yang hanya diserahkan kepada yang ahlinya | yang dapat membimbing mereka ke
halaman surga”, 81
· “Bagi mereka, cinta adalah pengorbanan
yang harus ditebus dengan komitmen & kepastian, bukan keraguan &
kebimbangan khas ahli maksiat pacaran”, 81
· “Bagi
mukmin, menundukan pandangan adalah hak Allah kepada wanita yg harus ia penuhi
| & sabar adalah jalan yang harus dia lalui”
· 100,
1
abdurrahman bin auf
brkt kpd....h.100
· “Adapun
rentang waktu ta’aruf, tidak ada satupun dalil yang menjelaskan berapa lama
batas waktu ta’aruf, lebih cepat tentu lebih baik”, h.106, alinea 2
· “Cinta tidak jadi masalah, ia datang
karena terbiasa, dan bila perpisahan itu karena taat kepada Allah, Allah pasti
memberikan jalan yang terbaik”, h.107, alinea 3 <- i="">Betul nih karena terbiasa. Aamiin ya Allah,
berikan jalan terbaik.
·
Lanjut......
.112-> 3, 5
.113> 1
· “Pacaran
memang jurusan bagi orang-orang yang mau kenikmatan tanpa tanggung jawab”, h.113
· “Surprise!
How men can change in a day, after marriage”.
· 113;
alinea terakhir
· Felix
siauw: “sungguh, mencintai seorang wanita karena Allah hanya bisa dirasa
apabila kita mencintai Allah dan rasul-Nya lebih dari yang lain”, h.116
· “Saat
ada pertengkaran, tunggu saat dalil terucap, maka sirnalah pertengkaran. Karena
keduanya sudah sama-sama ridha pada ketetapan Allah dan menaruh ego di belakang
syariat. Al-Quran dan sunnah adalah pmbimbing mereka”, h.116
· “Ya Allah, aku mencintai mereka karena-Mu. Karenanya
aku tinggalkan mereka dalam peraduan di bawah pengawasan-Mu & rahmat-Mu.
Ya Allah, aku mencintai
mereka karena-Mu. Karenanya aku berusaha membuktikan tiada yang lebih penting daripada
urusan-Mu.
Mahasuci
Allah yang mengaruniakan cinta dalam setiap hati kaum Mukmin dan Mukminah”
- Bila masih punya alasan, Anda belum siap. Sederhana saja”, h.121.
· “Bila
belum siap, harusnya tahu batas kemampuan diri & jangan dulu melakukan
interaksi. Jangan memulai apa yang tak bisa engkau selesaikan. Nikahi atau
sudahi, halalkan atau tinggalkan”, h.121
· “Bila
belum siap untuk menikah, jangan coba mengumbar cinta”, h.123.
· “Sebenarnya
cinta itu hanya perasaan yang muncul karena terbiasa & hilang pula karena
terbiasa”, h.123>> ( Baik hilang karena
terbiasa tidak bersama atau terbiasa bersama lalu jadi bosan ;p)
·
“Tiada cinta sebelum akad, tiada sayang
sebelum nikah | Sebelum wali menyepakati, yang ada nekat & salah”, h.124
·
“Cinta itu berat karena ia sepaket dengan
tanggung jawab|pacaran jauh dari tanggung jawab, yg ada lari tak bertanggung jawab”,
h.124
·
“Sayang itu sulit krn ia berjalan dengan
komitmen | pacaran bukan komitmen karena pacaran diciptakan buat manusia yang
miskin komitmen”, h.124
·
“Hindarkan dia dari maksiat yang hantarkan
dia pada siksa neraka, itulah sayang |melindungi kehormatannya dengan jauhkan
rayuanmu, itulah cinta”, h.124
·
125, alinea 2
·
125, alinea trkhr
·
126
·
132; 1
·
“Belajar melupakan itu sama seperti belajar
mencintai | sama-sama haruskan waktu yang berjalan, sama-sama perlukan kesabaran”,
h.13
·
“Berat tinggalkan kemaksiatan belum
tentu miskin pahala | justru bisa jadi lipatan pahala karena taat dipilih di
atas berhala”, h.137
·
“Awalnya
mungkin terasa susah, ke depan semua akan baik-baik saja | satu hari
semua akan indah, saat hati terpaut Allah saja”, 137
·
“Selalu diingat bahwa kita sudahi semua
karena itu maksiat, bila diteruskan, takkan membawa kita pada taat”, 138 -> & tidak bermanfaat a.k.a gak ngefek
·
“Alihkn
sebut nama manusia kepada sebut nama Allah | sampai tiada tsb kecuali nama-Nya”
·
143; semua
·
“Jangan nodai nama cinta dengan mengatasnamakan
cinta atas pekerjaan nafsu. Cinta tak akan pernah menginginkan yang dicintai
mnjadi sengsara & susah”, h.151
·
“Bila
memang belum saatnya, jangan memaksa. If
you're not ready yet, don't push your luck. Mungkin waktu memang guru yang paling
tepat untuk mengajari cinta agar ia sejati,” h.151
·
“Bagi lelaki pencinta Allah, memuliakan
wanita adalah menjaga jarak & melindungi izzah | tak mngajak wanita salah langkah,
sungguh kehormatan itu lebih daripada darah, “h.152.
·
“Bagi wanita pencinta Allah, pintar
mnempatkan diri agar tidak jadi fitnah | menghormati pria adalah tidak mengumpankan
manis harapan, yang mmbuat laki-laki resah gelisah”, h.152
·
“Sungguh, pandangan mata, ucapan lisan,
dan perbuatan badan adalah senar-senar asmara yg berbahaya, bagi pria apalagi
wanita”, h.152
·
“Seseorang bicara dia belum sanggup
menikah, | namun selalu memuaskan matanya pada hal-hal yang bukan haknya,
apakah ini”? h.153
·
“Seseorang bicara dia belum siap menikah,
namun tak berhenti berasyik-masyuk dengan lawan jenisnya, apalagi ini?” h.153
·
“Bila belum sanggup mengikat cinta, bersabar
adalah pilihan yang utama | berasabar untuk masa depan, masa yang lebih lama”, h.153
·
“Allah
sayang kepada hamba-hamba-Nya yang berserah & menjaga diri | terlebih lagi
kaum muda yang memperhatikan harga diri”, h.153
·
“Belajarlah,
menulislah, berkaryalah, berprestasilah, bergeraklah | asal jangan rusak masa depanmu
dengan pacaran”, h.154
Begitu
katanya laki-laki bermasalah yang menikah tanpa dilandasi ilmu agama.
Namun
jangan juga hanya karena lelaki itu keliatan agamis, langsung “iya-iya” aja.
Cek lagi dengan SUPER TELITI... istri 9 bilangnya menerapkan syariat agama,
betul tidak itu? Setau saya tidak benar.. soooooo, women must be smart.
Termasuk dalam urusan agama. Supaya kita gak dibegoin dari laki-laki yang sok
agamis dan mau enaknya aja :P huuuuu...
itu
mungkin ya yang bikin agama keliatan jelek.bukan agamanya yang salah, tapi
manusianya yang salah. Semua yg dilakukan, ditamengi “karena syariat agama”, padahal
yang dilakukan belum benar dalam agama. Atau tidak baik/tidak dianjurkan untuk
dilakukan.
Kadang
saya berpikir: “Hal yg benar itu belum tentu baik/bijak untuk dilakukan. Begitu
pula dengan hal yang mubah/dibolehkan, seperti makan jengkol/pete, kalau itu
membuat kamar mandi bersama menjadi bau, apa itu baik dilakukan walaupun
hukumnya mubah? bukankah pengguna kamar mandi yg lain akan merasa terganggu juga
dengan bau nya?
Kalau
pun nanti saya menikah (kalau saya mau, gak janji, sekarang sih gak ada
kepengen-kepengennya), saya hanya ingin berbahagia, saling membahagiakan. Saya
hanya ingin bisa beribadah dengan tenang.. dan sepertinya akan sulit bagi saya
untuk bisa tenang dan bahagia bila saya bukan jadi satu-satunya *cewek
cemburuan :p. Tapi itu saya lho ya, dan kebanyakan wanita saya lihat begitu,
ingin jd satu-satunya. Tapi ada pula wanita yang rela diduakan atau jadi yg
kedua. Semula saya pikir mereka adalah tipe-tipe wanita yang tidak terlalu
mencintai suami, (lebih mencintai uang suami, asal uang bulanan tetap ‘mencukupi’
tak apalah berbagi suami :p). tapi ya pada akhirnya saya ingat bahwa saya tidak
bisa membaca hati orang. Mungkin saja karena memang meraka tidak keberatan..
Cuma beda prinsip aja kali ya.. kalau saya sih prinsipnya: “kalau saya bisa jd
yg pertama, buat apa jadi yang kedua?” sama seperti ranking di sekolah.. hahaha
:D
Lalu banyak pula
tipe laki-laki yang keliatannya agamis, tapi ternyata..... assalamu ‘alaikum
sana, assalamu ‘alaikum sini, bilang cantik sana, bilang bening sini,
subhanallah sana sini (ke banyak cewe). Goda artis seksi itu, tegur model/cewek
cantik ini, ini, ini.... Pacaran sama si bunga tapi naksir si kembang, si
lolly, si doll..,
Haduh, hahahaha...
tepok jidat deh. beginikah cowok yg katanya alim dan agamis?
kadang saya
berpikir,kalau mau menerima cowo yang (katanya) agamis,harus sangat lebih
DITELITI lagi. beneran agamis gak? koq mata & mulut ga dijaga?
kalau mau menerima
cowok yang (katanya) agamis,harus sangat lebih DITELITI lagi. udah bener belum
agamanya? koq poligami dianggap sunnah
Setau saya yang
masih harus belajar banyak ini, poligami itu mubah. Dan berat persyaratannya
karena mudah keluar jalur jadi berbuat aniaya.
Menurut saya, laki-laki
yang agamisnya melenceng atau mau enaknya aja, itu justru lebih mengerikan daripada
laki-laki yang biasa aja. so, berhati-hatilah...
tapi... kalau agamanya baik dan membaikkan hidup, nah... itu baru idaman... :)
Ya
Allah, saya tidak pernah yang aneh2, saya selalu berusaha menjaga kehormatan/harga
diri, never sex before married, saya sangat menjaga diri dari kecanduan apapun
(no drugs, no rokok, no alcohol, bahkan saya tidak ketagihan kopi seperti
nenek., tidak ketagihan pijit, satu-satunya kecanduan mungkin adalah kecanduan
baca, tidak jelek juga kan?), saya berusaha untuk tidak bunuh diri, saya tidak
pernah mengusik orang pakai dukun, saya tidak mencuri, saya tidak membunuh, saya
tidak suka mencari keributan/konflik, saya tidak pernah pergi ke tempat-tempat
yang engkau larang, bahkan nonton midnight aja saya belum pernah. Jadi Tuhan,
tolong saya ya..saya tunggu lho..
Saya
menanti-nanti hal dariMu yang sesuai arti nama saya, “Pertolongan”. Supaya
nantinya saya bebas dan mudah pula menolong orang lain. /Kabulkan ya Allah,
aamiin.
*Edit 7 November 2020:
Tahun ini udah pernah nonton midnight bareng ibu karena kejebak hujan di central park waktu kita lagi "minggat" Karena gak betah di rumah. Intinya, yaa rabb kalau Engkau suruh aku untuk betah di rumah, tolong buat rumah itu terasa nyaman seperti seharusnya rumah, yang isinya hanya keluarga yang saling sayang & support satu sama lain.
& Mariam binti Imran aja punya mihrab, aku kapan?
Rapunzel aja punya balkon, lalu kapan satu-satunya kamar berbalkon yang ada di rumah bisa aku pakai jadi mihrab & terasnya bisa buat menganggumi langit, bulan, & bintang-bintang ciptaanMu? 😟☹️
Idaman
nih kayanya :p >>
Persiapanku:
·
Cari tau soal syariat/hukum Islam apa yang
masih belum bisa kamu terima/masih kamu ragukan?
Saya: poligami, istri
yg disakiti namun dia yg minta diridhai suami
·
perbanyak shaum
·
sholat berbilang rakaat
·
perbanyak mengingat Allah
·
alihkan cinta ke jalan yang bermanfaat lagi
halal juga berpahala
·
berdoa dalam diam -> tidak menggoda
lawan jenis dan tidak menanggapi godaan dari lawan jenis
Yang tidak saya setuju dari
pendapat di buku ini:
1.
zina berawal dari pacaran >> kan
ada one night stand...
2. Pekerjaan
bagi calon mempelai >> menurut saya sudah harus punya pekerjaan tetap.
Banyak orangpun berpendapat bahwa zaman sekarang gak bisa cuma modal dengkul
doang seperti jaman buyut kita dulu.. dan memang lebih baik dibuktikan sejak
awal kan?
Tanya:
·
alinea 2
·
sahabat yg dijadikan suami/istri, itu bs
tdk membuat pernikahan yg bahagia dlm islam?
·
116, 1
·
121, tentang iradat
·
bagaimanakah islam memandang privasi.
Privasi anak-org tua. Privasi suami-istri. Misalnya mengenai mengecek dompet,
hp, email, surat. Apakah ada dalil yg benar2 jelas dan terpercaya mengenai itu?
.125, 3
.izza
.salim qalbunya