Edit 1 jan 2020, 14:25
Lupain, lupain, lupain.
Cinta yang bukan sejati, yang bukan sehidup sesurga, gak akan ada artinya dalam beberapa tahun kedepan.
Lebih baik fokus perbaiki diri, & perbaiki hubungan sama Yang Diatas supaya Dia berkenan nolong buat perbaiki semuanya.
Merasa haus kasih sayang dari laki-laki sampai gelisah begitu tuh buat apa?
Mengharapkan kasih sayang dari makhluk sebegitunya,
Memangnya kasih sayang dari laki-laki tuh lebih segala-galanya dari kasih sayang Allah?
-Bagi manusia terutama laki-laki si makhluk visual itu tuh artinya fisik yang pertama dilihat atau mungkin yang utama. Gak peduli serajin apapun lo belajar, sebaik apapun lo, kalo tampang/fisik/penampilan lo gak masuk ke seleranya, tetap aja dia gak akan tertarik apalagi sayang sama lo
+Sedangkan Allah sayang tuh bukan karena rupa. Allah liat takwa.
+Kasih sayangnya Allah itu ekstrim, super duper paling penyayang, & konstan, selalu & akan selalu senantiasa tetap sayang, gak akan berubah walau fisik kita berubah, gak akan berubah walau kita bertambah tua.
-Sedangkan cinta manusia itu fluktuatif. Kadang juga gak bisa diprediksi (karena yang menggenggam hatinya itu Allah). Saat fisik kita berubah & menua, cintanya bisa berubah. Seandainyapun berat badan kita gak berubah, & kita gak menua, rasa bosan mungkin tetap akan hadir, & membuat cinta menjadi hambar atau bahkan hilang sama sekali karena gak dirawat.
+Allah Maha Kaya (Al Ghaniyy), Maha pemurah (Al-Kariim), Maha Penyantun (Al-Haliim), Yang Maha Pemberi Kecukupan (Al-Muqiit),
Gw bisa bebas minta apapun ke dia.
-Sedangkan manusia itu fakir, gak punya apapun sebenarnya...
& sifat mereka itu pada dasarnya kikir dengan harta mereka kan?
Gw tumbuh jadi anak yang gak terbiasa minta sama ayahnya sendiri (gw punya pengalaman jelek dibentak waktu kecil karena minta jajan telor puyuh pas kita pulang darimana gitu naik bis. Pas pergi sih seinget gw emang udah dijajanin sekali, tapi gak usah pake dibentak juga kali. Tapi yah gw udah maafin ayah gw. Gw bisa ngerti doi. Sejak itu gw kalau mau beli apa-apa, pake tabungan gw sendiri) & jelas gw bukan orang yang bisa minta apapun ke pacar, karena gw merasa gak patut begitu, sebagaimana mereka juga gak berhak minta apa-apa ke gw kan. Gw juga gak pernah minta duit ke datok, karena semua uang datok dikasih ke nenek. Walaupun pengalaman gw minta sesuatu/uang ke laki-laki itu bisa dibilang 0 besar, tapi gw harap gak ada masalah komunikasi soal keuangan sama suami gw nanti di kemudian hari, jadi rencana gw adalah:
Sebelum nikah nanti gw bakal bikin list pengeluaran yang transparant & bakal gw kasih ke calon suami & bilang: "pengeluarku segini, & pengeluaran kita berdua juga mungkin kira-kira segitu (melihat dari pengeluaran aku & ibuku), apa kamu ada keberatan?" & Nanti setelah nikah pakai aplikasi keuangan yg bisa log in berdua sama pasangan & bikin join account di bank (syariah), mungkin.
Semoga gw dapat suami yang beneran laki & bertanggung jawab. Gw prihatin & agak khawatir pas baca kisah nyata di @cerminhidup tentang cewek cantik, dari keluarga berkecukupan, lulusan UGM yg dicerei hanya dalam 12 hari, karena salah cara komunikasi soal duit (sebenernya salah lakinya aja sih yang orangnya, yaah begitulah...).
+Allah itu Maha Kuat (Al-Qowiyyu), Maha Perkasa, Maha Kokoh (Al-Matiin), Maha Besar, Yang Maha Berkuasa (Al-Muqtadir), Maha memberi keamanan (Al-Mu'min)
Salah satu keuntungannya, kita jadi bisa bebas curhat apa aja ke Allah tanpa takut jadi memberatkanNya.
+Allah juga Yang Paling mengerti kita, Karena Dia Yang Paling Tau segalanya termasuk isi hati. Jadi gak akan ada misunderstanding
+Allah juga Maha Mendengar.
-Manusia itu lemah, tiada daya & upaya kecuali dengan pertolongan Allah.
Jadi jujur gw masih ragu buat curhat ke pasangan, karena takut memberatkan/menyusahkan/mengganggu/membuat mereka kepikiran. Ada yang pernah bilang ke gw, pasangan kita gak perlu tau itu.
-Kalau manusia menilai/menjudge/berprasangka kepada orang lain sebenarnya manusiawi karena manusia dibekali otak yang fungsinya untuk berpikir, mengkalkulasi untung rugi & menilai. Tapi setelah sadar hal itu, apa masih tetap merasa nyaman curhat dengan manusia apalagi dengan pasangan yg kalau dia jadi berpikir negatif tentang kita karena cerita kita dia bisa ninggalin kita?
Jadi apa yang bisa gw harapin dari laki-laki?
Buat tempat cerita & berbagi keluh kesah kayaknya gak bisa, karena gw takut memberatkan atau malah bikin dia berpandangan buruk tentang gw & nyerang gw kalau gw ceritain kelemahan-kelemahan gw.
Jadi, apa yang bisa gw harapin dari laki-laki?
Pemenuhan kebutuhan biologis, menggenapkan separuh agama, partner ibadah, ladang pahala, tempat berkasih sayang, teman ngobrol, membuat kita merasa tenang + tentram, support system, & sebagai pakaian satu sama lain?
0 komentar:
Posting Komentar
Post your comment here... Nicely yaah
:)